free counters

Minggu, 04 Juli 2010

Untuk Rekan-Rekan Perjuangan

Guratan Pena,
Minggu, 4 Juli 2010 –cumioke-



UNTUK REKAN-REKAN SEPERJUANGAN



Hari ini hari Minggu. Dan berhubung lagi gak enak badan, jadi bener-bener bisa tidur siang. Jam 3 kebangun dan mesti bersih-bersih rumah karena kalau ibu pulang dan rumah masih berantakan, bisa ada ceramah dadakan. Hehe..
Abis bersih-bersih rumah, jadi kepikiran mau nulis.. :D



Tulisan ini terinspirasi dari sosok kakak-kakak yang menurut saya berprestasi, juga dari acara-acara kajian dan talkshow yang pernah saya ikuti, dan sedikit pemikiran dari saya. Ada beberapa poin yang saya angkat. Semoga bermanfaat :)


1. Menuntut ilmu itu adalah kemuliaan


Salut buat temen-temen yang masih mau bersusah-susah menuntut ilmu dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Padahal bisa saja kita berhenti belajar , dan menikmati kebebasan. Pak Arif, guru kimia di NF, pernah bilang “Kuliah itu buat cari masalah. Karena pada dasarnya manusia memang suka cari masalah.” Hehe.. bener juga ya.. di SMA udah puyeng sama matematika, fisika, biologi, sejarah, ekonomi , yang materinya seabrek-abrek.. Tapi masih aja mau cari masalah dengan kuliah.. Subhanallah
Buat kamu-kamu yang menuntut ilmu apapun yang bermanfaat, dimanapun, maka bebahagialah.. karena firman Allah :

“……. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Mujadalah : 11)



2. Menghadapi masa-masa baru di dunia perkuliahan


Waktu ikut acara talkshow kemarin, ada tips nih dari Kak Lia (mahasiswa dengan segudang prestasi dari Program Studi Sastra Cina) buat kita-kita yang baru akan masuk dunia perkuliahan , (ada sedikit penambahan dari saya, hehe.. karna saya gak nyatet tips nya secara detail kemarin..)

1. Know Yourself

Saat masuk ke dunia kampus, kita mesti tau betul tentang diri kita, bakat kita, terutama tujuan kita. Kita mesti tau, kita mau apa di kampus. Nah, apakah mau menjadi sosok kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah-pulang) ataukah sosok organisasi angkatan lama (yang kemampuan organisasi dan manajemennya top markotop , tapi IP nya NASAKOM), ataukah mau jadi mahasiswa yang sukses merentas jalan buat dunia akhirat? *ting ting ting* :D



2. Setting Priority and Time Management

Point ke dua, kita mesti mensetting prioritas kita. Misalnya : Kak Lia ini adalah mahasiswa sastra Cina yang senang sama dunia public speaking dan organisasi keislaman. Jadi, ketiga itulah yang jadi prioritas. Sastra Cina, Dunia Debat, dan Organisasi Islam. Beliau konsisten dengan ketiganya. Dan tidak mau menambah kegiatan lain jika keadaannya tidak memungkinkan. Keputusan ini dirasa tepat karena kak Lia mau maju dengan ketiga prioritas ini. Kalau masih sempat dan punya banyak waktu, barulah kegiatan lain ia masukkan ke jadwal. Ini juga mesti didukung dengan manajemen waktu yang tepat dan bijak.


3. Work Hard

Nah, ini juga hal mutlak yang mesti kita lakukan. Ya iyalah, kalo gak mau kerja keras, mana bisa dapet sesuatu yang diinginkan. Hehe.. Dan kerja keras ini mesti diikuti dengan prinsip-prinsip kebaikan ya. Jangan sampai, demi IP 4, kerja kerasnya adalah menyontek. Wow, ini berbahaya buat kualitas generasi kita nih.. Saya pun juga pernah nyontek sewaktu ulangan, hehe.. Tapi ayo saling mengingatkan dan menasihati untuk tidak mengulanginya lagi. Karena menyontek itu korupsi kecil yang berpotensi menegakkan korupsi besar di tanah air. So, ayo sama-sama bahu membahu untuk kerja keras demi tercapainya tujuan kita.


“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (An Najm : 39)



4. Pray and Place Trust to Allah swt



“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (Al Mu’min : 60)



“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.´(Al Baqarah : 186)


3. Menimbang prioritas berlandaskan hukum syara’


Dalam hukum Islam, kita kenal sama hukum yang wajib, sunah, dan mubah.
Nah, yang pertama adalah yang wajib. Kita mesti jadiin ini sebagai prioritas pertama dan utama. Kalo menurut Kak Priastuti (alumni FKUI yang prestasinya buanyak banget, subhanallah…), yang wajib adalah menuntut ilmu dan mengabdikannya untuk umat. Kita sebagai mahasiswa, khususnya UI, yang belajar di pusat negeri, kita pun mesti kritis dengan lingkungan dan menjalankan peran kita sebagai Creator of Change.



4. Peran strategis mahasiswa


# Organisasi dan memperluas gerakan
Kita mesti berkontribusi di masyarakat dengan segenap ilmu, tenaga, dan semua yang kita miliki. Baik secara pribadi, maupun organisasi. Dan memperluas gerakan tidak hanya di organisasi sendiri, tapi turut menggandeng organisasi-organisasi lain untuk mencapai cita-cita yang hakiki.



# Pakar yang menjadi solusi
Mahasiswa mesti kritis dengan masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar, dan harus bisa memberikan dan menjadi solusi kemajuan. Jangan sampai kita puas dengan pencekokan teori di dalam, tapi gak bisa mengaplikasikannya untuk sebuah pengabdian.

Dan hati-hati, jangan sampai sistem pembelajaran yang penuh dan menyibukkan di depan nanti menggerogoti semangat kita untuk menjalankan peran kita.



5. Manajemen waktu


Hati-hati nih buat kita yang bakal sibuk sama segala sesuatu yang kita kejar. Jangan sampai kita kelimpungan menghadapi aktivitas-aktivitas yang bakal menumpuk. Hemm, saya pernah ke rumah seorang teman, Agustina namanya. Ia punya seorang kakak yang juga alumni SMAN39, namanya Kak Raja.

Kakak ini kuliah di jurusan Teknik Elektro dan akan diwisuda sebentar lagi. ;) Waktu saya masuk ke suatu ruangan bersama Agustina, saya melihat ada buku milik Kak Raja yang kebetulan terbuka di depan tempat duduk saya. Dan ternyata itu buku catatan jadwal dan target-target perkuliahan. Mantep banget deh! Bener-bener tertata jadwalnya. Kakak ini menuliskan jadwal-jadwal pertemuan, jadwal kuliah, disertai target-target dan catatan-catatan kecil tentang apa yang uda didapat dan apa yang sedang direncanakan.

Di dinding ruangan pun saya melihat ada kertas yang bahannya plastik gitu. Kertas itu ada gambar tabel kalender. Kak Raja menuliskan kegiatan-kegiatannya secara detail (sampe ditulis alamat dan gedung-gedung tempat kegiatan dilaksanakan, siapa aja yang bakal ditemui, masalah apa yang akan dibahas) di kolom-kolom tanggal yang tertera disana. Rapi banget deh pokoknya! :D



6. Mahasiswa berprestasi yang ideal


Gak mau panjang lebar ah di poin ini.. hehe
Saya kasih contoh aja ya : (tapi ini bukan contoh mutlak, ini cuma patokan sederhana)



-Mahasiswa FT
Pintar : mampu bikin alat canggih sesuai teori

Berprestasi : telah mempertimbangkan segala baik-buruknya alat yang ia buat dan ia mampu menjadikan alat itu sebagai solusi bagi lingkungan dan perbaikan zaman.


-Mahasiswa FK -dokter
Pintar : mampu mendiagnosa penyakit pasien dengan tepat dan membuat resep yang sesuai

Berprestasi : mampu mendiagnosa penyakit pasien dengan tepat dan membuat resep yang sesuai PLUS ia kritis dengan keadaan. Ia mencari tau sebenarnya apa penyebab si pasien bisa sakit. Jika penyebab penyakitnya adalah kemiskinan hingga tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan atau karena kebersihan yang kurang, maka sang dokter mencarikan dan memberikan solusi dan alternatif agar si pasien bisa pulih plus benar-benar sehat dan tidak akan bolak-balik berobat menemuinya karena penyakit ini itu lagi. Salut buat bapak dan ibu dokter yang best banget ini!


Ini cuma contoh.. realita nya? Ayo ciptakan di jurusan masing-masing! 

mohon maaf bila ada kesalahan dan kurang berkenan ^^

Teruntuk yang bertolak pergi

yang tak tersampaikan


..Tetaplah berada di seberang jika kamu mau


Saya ingat, dulu saya adalah gadis kecil yang selalu merepotkanmu. Manja, hiperaktif, dan penuh obsesi. Memintamu kesana-kesini. Diberikan ini dan itu. Memintamu mendengar celotehan-celotehan yang mungkin menurutmu gak penting.


Saya dulu memang gadis kecil, yang senantiasa percaya dan nurut dengan segala pemikiranmu. Karena kamu memang pribadi yang baik. Saya tau itu.


Saya sadar kalau kamu adalah kawan yang menyenangkan, juga lawan yang patut diperhatikan. Kita membiru dalam kebersamaan. Kadang saling memuji, namun mungkin lebih sering saling mengkritisi.


Kamu disenangi banyak orang, kamu berintelektual tinggi, dan punya pemikiran-pemikiran yang bisa membuat orang lain percaya dengan apa yang kamu pikirkan. Saya pun sama dengan mereka. Saya percaya bahwa kamu sosok yang hebat.


Tapi , rupanya saya memang tidak cukup layak berada disisimu. Saya bukan orang yang mampu menerima semua yang kamu katakan. Ada sisi-sisi yang tidak sesuai dengan apa yang saya pikirkan. Mungkin kita memang tidak sejalan…


Hemm..



Saya tau, kamu berpikir bahwa pendirian yang saya teguhkan saat ini adalah sebuah obsesi atau mungkin sebuah kepamrihan. Saya tau, kamu sudah sangat mengerti saya. Saya yang manja, hiperaktif, dan sering asal. Kamu yang berfikir ini seperti sebuah sisi lemah dari saya. Saya yang lemah, mudah terbawa arus, atau apalah itu.. Ya, saya tau benar apa yang kamu pikirkan. Atau mungkin salah? entahlah apa yang kamu pikirkan..



Tapi, percayalah.. Jika kamu menyebut ini sebagai sebuah ‘arus’, Insya Allah arus ini adalah arus yang haq. Saya teguh dengan pendirian saya untuk sebuah cara yang saya tempuh. Kalau menurut kamu, ini adalah cara yang salah, saya mengerti. Kamu melihat tindakan ini dari sisi lain. Tapi yah, saya gak mau berdebat. Ini bukan masalah jika memang kita teguh di pendirian masing-masing.



Jika kamu mengatakan bahwa kamu adalah seorang yang idealis, kamu memang seorang idealis yang hebat. Saya tidak ada apa-apanya jika dibanding kamu. Tapi saya bahagia karena saya bisa konsisten dengan apa yang sudah saya jalani tanpa bisa kamu ganggu dengan ketidaksetujuan kamu.


Jika kamu mengatakan bahwa ini adalah obsesi, maka biarlah hati saya yang menjelaskan. Sulit memang mengutarakan maksud hati, tapi saya merasa tenang dan nyaman dengan apa yang kamu sebut dengan obsesi itu. Saya melihat bahwa inilah jalan yang harus saya rentas dengan pagar idealisme saya sendiri.


Jika kamu membenci saya, saya tidak punya hak untuk melarang. Tapi ketahuilah, saya tidak pernah membenci kamu hanya karena perbedaan. Kamu sahabat saya yang saya hormati. Tidak peduli seberapa kuat penolakan kamu atas sikap saya, tidak peduli seberapa keras kamu menentang tindakan saya, kamu tetap sahabat bagi saya.


Jika memang hari esok bukan milik ‘si persamaan’, maka biarlah ia terus hadir bersama ‘si perbedaan’. Saya bahagia dengan perbedaan ini. Saya bahagia dengan pendirian kecil saya.


Jika memang tak bisa berdiri di sisi yang sama.. teruslah ingatkan saya, teruslah berada di seberang pemahaman saya. Agar ketika saya melihat kamu di seberang sana, saya tau bahwa saya masih berada di sisi yang saya pilih.



Hari esok? Semoga jalan ini bisa menguatkan saya yang kamu bilang lemah ini. Karena dengan ini, kamu telah memberikan saya pemahaman, bahwa perjuangan pun akan ada saatnya terhimpit dengan penolakan-penolakan dan berbagai hambatan.
Hari esok? Semoga kita bisa menjadi insan-insan yang lebih baik..


Salam, Titin Ariyani

Mahasiswa Berprestasi (?)

Guratan pena,
Jumat, 2 Juli 2010 – cumioke

Ini mau sharing aja soal unek-unek yang lagi bikin saya membatin dalam waktu yang cukup lama.. hehe
Semoga bermanfaat :D

Assalamualaikum wr wb
Dear, rekan-rekan mahasiswa.. (jah, gaya beneeeerr…!! padahal kuliah aja belom masuk.. hehe.. iya-in aja deh, biar cepet =p )


Hari ini, dalam kepala saya, terniang-niang istilah kata “mahasiswa berprestasi”. Istilah ini pertama kali nempel di kepala pas saya liat ada spanduk ucapan selamat kepada Andreas Sanjaya, mahasiswa berprestasi yang mewakili Fasilkom, dan dengar-dengar kak Andreas ini masuk jajaran 3 besar “Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas Indonesia”. Yang juara 1 UI dan calon utama ke tingkat nasional kalo gak salah kakak dari Fakultas Ekonomi (maaf, namanya lupa). Sebenarnya sudah sekitar satu bulan saya bergulat dengan masalah ini dan mencoba ngobrol sama beberapa “atlet akademis”.


Akhirnya saya menemukan sesuatu yang menurut saya mengganjal. Istilah “mahasiswa berprestasi” itu lho.. tau kan ada ajang pemilihannya yang di kampus-kampus?
Nih, saya punya link pedoman ajangnya  klik disini (klik di hasil penelusuran paling atas yang ada tulisan pedoman)

Nah, setelah temen2 liat isi pedomannya, mungkin temen-temen uda mulai ancang-ancang nih dengan obsesi masing-masing. Apalagi kalo punya kenalan yang pernah jadi MaPres, mungkin bakal menggebu-gebu buat ikut ini.. (hehe, lebay)


Itu hal yang wajar kok. Pas saya lihat pertama kali, saya pun tertarik untuk mempersiapkan diri buat ikutan ajang ini. Apalagi saya pernah liat langsung contoh MaPres IPB. Beeeuh, pengen banget bisa berprestasi juga. Kakak ini namanya Kak Galih. Kalo temen-temen masuk ke lingkungan IPB dan nanya tentang kakak ini, pasti gak ada yang gak kenal. Lha wong namanya aja udah legendaris kok. Dan banyak juga orang-orang yang suka update berita pun pasti tau tentang kakak yang super ini. Kak Galih ini contoh mahasiswa muslim yang mantaraptaptap deh prestasinya! Search aja di google “Galih Nugroho”. Seabrek2 posting tentang dia.. wew.. Produk nasional, kualitas Internasional ! Mantap!


Upaya pertama, Bahasa Inggris saya (yang berantakan banget) mulai berusaha saya rapikan, karena ini salah satu kualifikasi yang diminta.


Tapi tiba-tiba saya merasa ada yang hilang. Iya deh beneran, ada yang hilang.. Saya merasa diri saya jadi berubah, jadi penuh obsesi.. Sampai saya lupa sama ‘makna mahasiswa’.


Mungkin buat temen2 yang tertarik ikut ajang ini, saya mendukung ! ^^ Karena memang ajang ini berawal dari niat positif pemerintah supaya mahasiswa-mahasiswa bersemangat untuk berprestasi di bidang akademis maupun organisasi dan bidang-bidang lainnya. Namun yang saya takutkan, akan ada salah kaprah dalam menyikapi adanya pemilihan mahasiswa berprestasi ini.


Buat sahabat-sahabat yang cantik dan ganteng (?) , saya takut kalo ajang ini justru dipandang secara kasar. Temen-temen liat kan di pedomannya ada pemeriksaan “berkas-berkas prestasi dan organisasi” ?


Nah, saya harap, ketika kita sudah berdiri di gerbang UI, menginjakkan kaki disana, niatkan lillahi ta’ala untuk mencari yang haq dan mengamalkan semua yang kita dapat. Ikhtiarkan semua yang patut diikhtiarkan, dan yang jelas, tetep dalam lingkup syari’at. Amar ma’ruf nahi munkar.


Jangan sampai kita jadi ambisi untuk ikhtiar menuntut ilmu, memenangkan lomba-lomba, organisasi, ikut tim panitia sana sini, tapi tujuannya hanya sekedar demi menggenggam dokumen-dokumen bukti keikutsertaan yang fokusnya untuk dipersembahkan dalam ajang “Pemilihan Mahasiswa Berprestasi”.


Tugas si TIGA HURUF (baca : OKK) membuat saya bertambah yakin, kalau kita –mahasiswa- punya peran yang jauh lebih besar daripada mengejar istilah “mahasiswa berprestasi”.
Kita mesti SIAP MENGABDI ! :D


SIAP MENGABDI dengan tulus, SIAP MENGABDI dengan ikhlas, SIAP MENGABDI demi kebaikan.


Jika temen-temen ingin berprestasi di bidang akademik, maka berprestasilah. Kejar ilmu dengan sungguh-sungguh. Tapi niatkan lillahi ta’ala. Dan jadikan ilmu itu sebagai jalan untuk MENGABDI.


Jika temen-temen ingin berorganisasi, maka berorganisasilah. Jalankan peran dengan penuh tanggung jawab. Jadikan peranmu sebagai sarana untuk MENGABDI.


Jika temen-temen ingin memenangkan lomba, maka berusahalah untuk yang terbaik. Jadikan kemenangan sebagai motivasi untuk MENGABDI.


Dan.. jika memang gelar “Mahasiswa Berprestasi” di ajang ini mampu kita raih, maka anggaplah ini sebagai sebuah tanggung jawab, tantangan, serta teguran.


Saya teringat kata-kata sepupu saya.. “Prestasi bukan gelar. Prestasi bukan medali ataupun piala. Prestasi itu .. pengabdian.

Sudah berapa banyak ilmu yang kita dapat dan kita amalkan?


Sudah sejauh mana peran yang kita jalani dengan sepenuh hati?


Setinggi itulah kita berprestasi..


Mahasiswa teknik yang mampu merancang alat yang sedemikian canggih adalah mahasiswa yang cerdas. Namun bagaimana dia bisa dikatakan berprestasi?

….Ketika ia mampu mempersembahkan buah karyanya itu menjadi sesuatu berguna untuk umat.



Jadi, mari berprestasi! Bukan demi tumpukan berkas, bukan demi memberi hiasan indah di CV, bukan pula demi eksistensi dan gelar yang menonjol. Tapi demi MENGABDI !
Mengabdi kepada masyarakat, mengabdi kepada umat.. :)



Wah iya, besok ada talkshow tentang mahasiswa berprestasi di MUI. Nanti kalo ada waktu, Insya Allah saya siapkan draft nya untuk dishare .



Mohon maaf bila mungkin ada kalimah yang membuat temen-temen kurang berkenan, atau ada perbedaan pemikiran, atau kesalahan-kesalahan lainnya. Saya hanya manusia yang sedang mengeluarkan unek-uneknya di tulisan ini. Hehe.. Kalau ada masukan atau tanggapan, dipersilahkan memberikannya di kolom komentar. Supaya saya pun bisa turut belajar, dan mungkin pembaca-pembaca yang lain bisa turut membaca tanggapan anda.
MAHA + siswa.. Semoga benar-benar semakin terpelajar..


AYO MENGABDI ! :)

Kenapa UI ?

Guratan Pena,
Kamis, 1 Juli 2010 –cumioke-

Kenapa UI ?

Karena namanya Universitas Indonesia. Karena letaknya di ibukota, paling pertama mengunyah dampak kebijakan. Karena paling dekat dengan rakyat. Karena paling semangat turun ke masyarakat. Karena paling sigap dengan perubahan. Karena paling erat dengan perkembangan. Karena lekat dengan pengabdian, dan ilmu pengetahuan.



Karena komunitas. Karena idealisme. Karena moralitas

Karena sayang. Karena dekat. Karena ingin berjuang

Karena cinta. Karena berdiri. Karena cita-cita



Sendi-sendi bangunan, tergurat gambaran-gambaran perjuangan

Wajah tidurnya rerumputan, terlihat bekas-bekas langkah kemuliaan

Menuntut ilmu, tiada jemu

Menuntut ilmu, tiada bertolak malu

Menengadah, untuk sebuah harapan

Menoleh, untuk sebuah pandangan



Berjalan susuri waktu

Enam windu




Kenapa UI?

Rabu, 30 Juni 2010

AYO AYO BELAJAR ! :D

Kangen Pembinaan OSP :)

Pas gue ngepost ini, gue sedang berada di Perpus UI .. haha, numpang OL.. :D

Nah, sekarang gue lagi kangen banget sama masa-masa pembinaan OSP.

Disana banyak temen baru, ada listia, abay, patty dari SMA Tarakanita 2,
intan SMA Angkasa,
isti SMAN 99,
fahriy, ayu SMAN 14
wenny MAN 2
yun SMAN 28, dan sempet mengenal keberadaan beberapa orang yang turut membuat saya kangen.. hehe


yang gue inget, waktu itu gue mainan TEPOK NYAMUK ! :D
Berhubung sarapan pagi gue banyak mengandung zat Calsium, gue pun bisa memenangkan pertarungan di hari pertama. :)

yang kalah si ABAY! haha
akhirnya dia kena hukuman , difoto dengan berbagai gaya sambil bawa kertas bertuliskan "F4 YOU WILL BE DEAD" . Wow! :p



tapi hari kedua, gue yang kalah -_____-'



haha, pokoknya seru banget deh.. *tapi dalam permainan ini, gak ada unsur judi kok :p

Kalo ditanya, adakah tokoh2 lain yang turut menyemarakkan hari2 pembinaan??

yep yep!

Disana gue melihat ada sesosok manusia mirip Burung DODO (kartun jaman dulu), yang kerjaannya selama pembinaan adalah "TIDUR"...

Gile banget dah -____-"
mungkin dari 7 jam pembinaan , dia cuma melek sekitar 1 jam (pas istirahat) sama 30 menit pas pembinaan, tapi 30 menit ini hasil akumulasi.. dia melek cuma pas kalo kebangun gara2 kaget doang .. (ini bener2 gue itung lho~ :D )

Parah banget dah! haha

Ada lagi juga! Banyak banget wajah Chinese yang ternyata berlogat jawa! Wow!:D

Terus juga temen2 yang mulai rame ngomongin hal-hal lucu.. kayak si fahriy yang suka nanya aneh2, plus si sanjaya yang gak kalah anehnya.. haha
tapi gue salut sama mereka, karena mereka itu aktif banget! :D

Banyak banget kisah2 aneh dan tragis selama pembinaan.. tapi nanti aja kapan2.. ini cuma luapan kecil aja.

Saya kangen sama listia, patty, abay, intan, dan semuanya... pengen banget itu keulang lagi.. :)

Seandainya waktu itu gue belajar dengan bener, mungkin ada kesempatan buat maju ke nasional.. tapi, mungkin emang ini salahnya.. Menyesal belakangan.. hehe

Saya kangen "F4 , YOU WILL BE DEAD!" :)

Sabtu, 17 April 2010

MIPA = 'M''I'skin 'P'rospek kerj'A'?

ini tulisan sebenernya dibikin karena desakan tugas bikin essay dari Bu Nina.. karena gue gak biasa nulis, awalnya males banget bikin, dan bingung mau ambil tema apa..
Mungkin emang jalan dari Allah kali ya, tiba2 ada yang ngasih komen di suatu note fb yang terlihat mengecilkan MIPA. Berhubung gue lumayan reaktif, yaa gue luapkan saja dengan membuat essay dengan tema ini.. hehe.. semoga bermanfaat :)


______________________________________________

Ketika kita hendak memilih jurusan di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, kita akan menemukan satu fakultas yang berisi jurusan-jurusan atau departemen-departemen ilmu murni, seperti Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan juga Farmasi. Di beberapa universitas, fakultas ini memiliki jurusan tambahan seperti Ilmu Komputer, Statistik, dan Instrumentasi. Fakultas tersebut adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).

Fakultas MIPA adalah fakultas yang terfokus pada konsep keilmuan secara murni dan mendalam di bidang pada masing-masing jurusan. Ini terlihat jelas dari kurikulum yang dimiliki oleh tiap jurusan. Misalnya pada jurusan Kimia, fokus konsepdiperdalam dengan adanya cabang-cabang seperti Kimia Analitik, Kimia Organik, Kimia Anorganik, dan Biokimia yang setiap cabangnya terdiri lagi dari berbagai spesifikasi. Begitu pula dengan jurusan yang lainnya.

Kefokusan paa ilmu dasar/murni yang dipelajari, membuat masyarakat berpikir bahwa MIPA adalah fakultas yang miskin dengan prospek dan prospek kerja. Sudah sangat berakar pola pikir dan anggapan bahwa lulusan MIPA hanya memiliki dua pilihan, ilmuwan atau guru. Ini disebabkan yang mereka pelajari hanyalah ilmu dasar dan kalaupun mereka bekerja di dunia perindustrian, mereka hanyalah konseptor penghuni laboratorium. Masalah penghasilan yang rendah pun turut menjadi bagian dari paradigma yang berkembang.

Padahal bila kita mengkaji lebih dalam lagi, kita akan menemukan fakta bahwa MIPA adalah ibu dari segala jurusan berbau sains. MIPA dapat pula diibaratkan sebagai akar dari sebuah pohon masa depan. Kalau kita sudah menjadi akar, bukankah kita akan punya banyak kesempatan untuk menumbuhkan jutaan cabang dalam mengembangkannya? Apalagi, di fakultas tersebut, para peserta didik akan diberikan penanaman pola pikir yang tidak diberikan di fakultas lain. Pola pikir yang berbeda dan berorientasi pada hal pasti akan menumbuhkan cabang-cabang yang kekar dan dinamis. Ketika sebuah pohon memiliki akar yang kuat, mau jadi pohon raksasa pun tidak masalah. Ini mengindikasikan bahwa visi menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pilar kemajuan bangsa akan tercapai dengan mudah bila para insan yang menghuni bangsa tersebut memiliki ilmu dasar yang kuat. Ini menunjukkan bahwa jurusan MIPA pun memiliki prospek yang luas.

Para lulusan MIPA pun memiliki banyak kesempatan untuk merangkul berbagai profesi. Industri perminyakan dan pertambangan yang dianggap sebagai lapangan kerja penuh untuk teknik, ternyata membutuhkan jasa ahli Kimia, Fisika, Biologi, dan Matematika dalam jumlah yang relatif banyak. Perkembangan teknologi yang dinamis membuat dunia perindustrian mencari berbagai cabang baru mengenai proses dan analisis metode produksi dari gabungan tenaga MIPA maupun teknik.

Negara Indonesia yang merupakan negara berkembang, membutuhkan pribadi-pribadi yang mandiri. Oleh karena itu, alangkah baiknya bila orientasi para mahasiswa bukanlah bekerja, tapi menciptakan lapangan kerja. Para lulusan MIPA yang memang memiliki bakat sebagai konseptor, dapat membuat dan menciptakan inovasi baru untuk proyek-proyek pembangunan di segala bidang/sektor, seperti sektor pangan, kesehatan, teknologi komputer, dan konversi energi. Tentu saja ini akan menyerap banyak tenaga kerja.

Kita pun dapat melihat salah satu contoh sosok sukses hasil didikan Fakultas MIPA, yaitu Profesor Yohanes Surya. Beliau berhasil membawa Indonesia menjadi juara dunia Olimpiade Fisika Internasional tahun 2006. Kini, beliau merangkap banyak profesi sebagai ilmuwan, motivator, dosen, penulis, dan pengembang industri.

MIPA memang hanya berorientasi pada ilmu dasar secara mendalam, tetapi kreativitas dan pola pikir yang diterapkan secara baik akan menjadikan insan-insan MIPA sebagai insan-insan produktif yang tidak bergantung penuh kepada institusi/pemerintah dalam berkarya. Ini adalah jalan terbaik untuk menciptakan propek yang baik pula bagi lulusan MIPA dan tidak menutup kemungkinan bagi lulusan dari jurusan lain.

Jumat, 09 April 2010

PEWARNAAN GRAM BAKTERI

Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Dalam proses ini, olesan bakteri yang sudah terfiksasi dikenai larutan-larutan berikut : zat pewarna kristal violet, larutan yodium, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingannya berupa zat warna safranin atau air fuchsin.

GRAM POSITIF
• peptidoglikan pada dinding sel tebal
• kandungan lipid rendah (1 - 4 %), peptidoglikan lapis tunggal (>50%), asam tekoat
• rentan terhadap antibiotik penisilin
• pertumbuhan dihambat oleh zat-zat warna dasar (misal ungu kristal)
• persyaratan nutrini agak rumit
• pada saat prosedur pewarnaan Gram, meninggalkan warna biru
• berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop

• mempertahankan warna metil ungu
• resisten terhadap gangguan fisik

GRAM NEGATIF
• peptidoglikan tipis
• kandungan lipid tinggi : peptidoglikan (10% berat kering), tidak ada asam tekoat
• tidak rentan terhadap antibiotik penisilin
• pertumbuhan tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar.
• persyaratan nutrisi → relatif sederhana.
• kehilangan kompleks warna ungu kristal pada waktu dicuci alkohol → terwarnai pewarna tandingan safranin (sel tampak merah muda)
• berwarna merah atau merah mudab di bawah mikroskop

• tidak mempertahankan zat warna metil ungu

• kurang resisten terhadap gangguan fisik
• banyak spesies bakteri gram-negatif yang bersifat patogen, yang berarti mereka berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan dengan komponen tertentu pada dinding sel gram-negatif, terutama lapisan lipopolisakarida (dikenal juga dengan LPS atau endotoksin).

Selasa, 18 Agustus 2009

TUMBUKAN LENTING SEMPURNA !

Yak.. mungkin anda mengira bahwa tulisan yang saya sajikan adalah materi fisika. Ya sebenarnya tidak juga sih.. hehe.

Hari ini gw streesssssssss bgd dah! Baru dateng ke sekolah uda dicekokin ulangan fisika dengan materi gelombang.

Ya gw sih sebagai manusia biasa sebenernya CUKUP (baca : SANGAT) KAGET dengan adanya ulangan fisika tergeje sepanjang sejarah ini. Tapi gw uda dapet sedikit (baca : banyak) bekal dari Raka tentang materi ini. Ya kayak biasanya.. Gw pasti minta ajarin fisika sama tuh bocah.

Pas diajarin, gw ngerasa kalo gw itu bego bgd!

Masa' gw gag bisa bedain gelombang berjalan, gelombang stasioner, sama gelombang diam. ++ gw juga ga tau bedanya ujung bebas sama ujung terikat.

MURID MACAM APA GW INI???????

Gw akui, gw emang gag pernah dengerin guru. Karena emang sebenernya gw gag cocok sama sekolah. Gw lebih suka belajar sendiri. Klo gag ngerti, yaaa paling gw jadi sedikit (baca : banyak) merepotkan teman-teman gw.. hehehehehe ;p

Yang jelas tadi fisika gw ... MADESU ! SURAM! ANCUR! CUR! CUR! CUR!
(tapi entah mengapa, di dalam liver ini, gw masih yakin klo ada harapan untuk tidak remed)

Ya udalah.. Tinggal tunggu hasil..

Trus hari ini juga ada ulangan bahasa inggris. Dan KAYAKNYA BAKAL REMED DEH!!!!
(otak gw berkata : JANGAAANNN REMED!!!!!! GW GAG SANGGUP!!!!!)

Ya begitulah madesunya hareeeiiii iniii..

Sebenernya cerita di atas cuma pembuka ajaaa.. (hehe)

Jadi gini... tadi kan pas pelajaran olahraga, pak slamet gag masuk gara2 orgab.. nah, anak2 kan bebas tuh jadinya.

di kesempatan itu, gw mencoba mengasah bakat gw di bidang basket (dan ternyata tidak ada yang bisa diasah karna gw gag punya bakat basket.) setelah madesu selama beberapa menit, tiba2 anak2 cowo mau maen benteng. Kan gw pengen ikut yah, tapi gag ada cewe. Yaaa ga jadi deh..

Eh tiba2 anggoro ngajakin anak2 cewe buat ngadu benteng sama cowo2. Yaudah mulai deh..

Ceritanya kan gw mulai gocek tuh.. Karna sibuk ngobrol, gw gag tau klo gw kalah tua sama reza. Kena deh! Dan gw dinobatkan menjadi orang pertama yang ditawan. Lalu gusti dan yang laen nyusul ditawan.

Trus beberapa menit kemudian katanya benteng kelompok cewe uda kena sama kelompok cowo. Yaudah , rounde 2 dimulai..

Gw ngejar arif, (hasil : gag kena)
trus ngejar anggoro (hasil : gag kena juga)
lalu ngejar habibi (hasil : lagi lagi gag kena)

Gw kesel !

Trus ada serigala berbulu domba muncul.. Gw kejarlah itu si ihsan..

Pas gw pengen nangkep dy , gw gag tau klo ternyata dari awah berlawanan, kharisma juga lagi ngejar dy..
Ihsan terkepung.. NAMUN SIAPA SANGKA?

Waktu gw mau nyergap dy, kharisma juga nyergap.. Dan anda tahu?
IHSAN LOLOS ! DAN TERJADI KECELAKAAN HEBAT !
IHSAN GOCEK TRUS LOLOS KE SAMPING..

DAN GW TUBRUKAN DENGAN KHARISMA!!!

Gw mental coy! Jatoh ! Gila bgd dah! Lumayan kenceng tuh! Kharisma juga langsung mental jalan mundur ke belakang.

Gw sempat tak sadarkan diri (walah.. lebay!)
Gw dibantu berdiri sama kharisma, trus saling maaf2an deh..

DAN IHSAN! IHSAN! DY TERTAWA!!!!!!!

(awas lo san.... !!!!!!)

Selasa, 16 Juni 2009

PRA OSN DAHSYAT !!! :)

Waaah uda lama yaa gw gag posting.. Maklum lah,, gw sibuk berat!! hahaha.. :p Okeh, langsung aja kita mulai ceritanya.. Ehm.. ehm.. hari berganti hari.. musim demi musim berlalu .. (jah lebay! haha) gw dan kawan2 mengikuti pembinaan OSN biologi di sekolah. Pembinaan ini dilakukan dalam rangka menyambut Olimpiade Sains Nasional. Yang ada di depan mata sih baru tingkat kotamadya. Tapi Galan gag mau ketinggalan. Jadinya pelatihannya dilakukan jauh2 hari sebelum ada seleksi. Awal2 pembinaan, kita dibimbing sama kakak manis nan baik hati . Yak inilah dy.. Lho? lagi ngapain kak? hadooh.. kok gag sadar kamera sh? okeh2.. akan gw tampilkan dengan gaya yang lain.. Nahhhh,, itulah kak arma... (yang manis dan berkacamata) :)


Dan Anda pasti bertanya2,, "siapa siih pembinanya?"
okeh! okeh! dengan terpaksa akan gw jawab... Jangan kaget ya!!!! Inilah

pembinanya..



Bukan.. bukan..bukan semuanya.. pembinanya cuma satu.. Itu lho ,, yang pake kerudung putih krem gtu..

Hah?! Masih belum jelas?! (eh buset! banyak amat si maunya loe pada! hahaha) ini lho Bundo Dwi Harmelia : Hadooohhh... bukan! bukan! bukan yang anak kecil! Yang itu mah anaknya! Yang bu dwi itu ibunya (yang mangku alliyah)..

Sudah jelas semuanya?? BAGUS! BAGUS! ALHAMDULILLAH.. :)

Dan tim bio galan yang terpilih ada 10 orang, yaitu : gw, annis, raufan, jen, radit, bagus, alya, genta, marsha, dan okta.


Pembinaan demi pembinaan kami jalani dengan sepenuh otak dan hati dengan media kertas2 soal, buku paket, campbell dan laptop cantik bu dwi.


Gila! Gw mabok! Materi'a banyak bgd! Pusing.. pusing.. pusing sekaleeee... *.*

Tapi emang dasar gw tukang makan, karna snack2 berlimnpah di lab,, pusing gw pun bisa hilang! Hahahaha..

Seleksi pun akhirnya datang juga.

Anak2 bio dan bundo menuju tempat seleksi naek mobilnya opan! Dan emang dasarnya gw tukang mabok (bukan karna miras ataupun narkoba), karna jalanannya macet, gw mual beraat!!! Akhirnya gw mencoba tidur dan gw bangunnya pas uda nyampe.


Kepala gw masih berkunang-kunang..
Dan katanya, radit sama bagus belum sampe. karna pas itu, mereka jalannya bareng anak OSN TIK.


Gw menuju ke papan pengumuman ruangan. Trus gw nyatet nomor peserta gw. Dan ternyata! ternyata! seleksinya di lantai 3! Haddooohh.. Gw kan masih pusing, tapi harus naek tangga sampe lantai 3. v.v

Pas masuk ke kelas,, gw melihat tampang tampang yang uda gw kenal. Yak, ada bagus, fuad, hapsari, abdu, sama satrio. Yah setidaknya gw tidak sendirian disana.

Tes pun dimulai. Anak TIK yang duduk di sebelah gw dateng telat. Gw menyambutnya dengan tampang yang ramah. (TUMBEN! Hahaha)

Gw mengerjakan soal dengan tenang dan hati riang! :D (padahal kenyataannya mah dengan tampang madesu dan tampak ingin bunuh diri)

Gw sampai soal di halaman 10, lalu menuju ke halaman 11..

LHO? MANA HALAMAN 11 NYA?!!!!

Aaaarrrgghh.. Oh Tuhan,, kenapa ini selalu terjadi padaku??? :'(
Kenapa slalu ada yang salah sama lembar soal gw tiap gw lomba?? Kenapa?? Apakah ini kutukan??


Dan pengawas tidak mengambil tindakan yang memuaskan.. Gw disuruh minjem soal sama orang yang di belakang gw.. Okeh.. okehh.. Gw juga gag mau ribut2..

Kata pengawas, 15 menit lagi..

Gw cukup bangga karna gw uda selesai!
Dari 100 soal, gw isi 48 soal dengan otak dan 52 soal dengan hati, hahaha..

TUNGGU! TUNGGU! WHAT?! MINUS?!

Ya ampun!!!! Gw kira gag ada sistem minus!! Oke2.. Gw sabar..

Gw ngecek soal lagi dari awal,, dan minjem soal lagi sama orang di belakang gw. Trus gw apus2in sama jawaban yang meragukan. Well,, jadinya gw hany
a mengisi 71 soal.. Ya lumayan lah!

Trus pas selesai, gw langsung menemui bu dwi,, lalu kita semua pul
ang..



seminggu kemudian, hasilnya uda keluar. Alhamdulillah lolos..

Tiba2 ada pengumuman lagi klo yang diambil ke pra provinsi gag jadi 50 orang, tapi langsung 25. Weq? Yah gw terima nasib aja dah.. Gw jadi sendiri.. Kimia jadi 2 orang, mtk 4 orang, fisika 4 orang, TIK 3 orang, eko 4 orang, astro 3 orang, kebumian 3 0rang..


Seminggu sebelum pra provinsi,, bu dwi ngajak anak2 bio makan2.. Aseeekkk.. Akhirnya hobi gw tersalurkan juga! Hahaha..

Yak inilah kami yang menghabiskan pizza dan teh botol yang ada di me
ja lab bio :



NB : Serangga yang di dlm kandang yang dipegang kak arma dan mangga yang uda di make up yang di atas kepala radit itu gag termasuk sebagai konsumen pizza dan teh botol. Tapi serangga dan mangga itu mewakili oknum yang turut berjasa menghabiskan pizza yang tidak mau diungkap identitasnya. ^^

Kamis, 09 April 2009



sintesis protein (DNA) in a beat