Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Dalam proses ini, olesan bakteri yang sudah terfiksasi dikenai larutan-larutan berikut : zat pewarna kristal violet, larutan yodium, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingannya berupa zat warna safranin atau air fuchsin.
GRAM POSITIF
• peptidoglikan pada dinding sel tebal
• kandungan lipid rendah (1 - 4 %), peptidoglikan lapis tunggal (>50%), asam tekoat
• rentan terhadap antibiotik penisilin
• pertumbuhan dihambat oleh zat-zat warna dasar (misal ungu kristal)
• persyaratan nutrini agak rumit
• pada saat prosedur pewarnaan Gram, meninggalkan warna biru
• berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop
• mempertahankan warna metil ungu
• resisten terhadap gangguan fisik
GRAM NEGATIF
• peptidoglikan tipis
• kandungan lipid tinggi : peptidoglikan (10% berat kering), tidak ada asam tekoat
• tidak rentan terhadap antibiotik penisilin
• pertumbuhan tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar.
• persyaratan nutrisi → relatif sederhana.
• kehilangan kompleks warna ungu kristal pada waktu dicuci alkohol → terwarnai pewarna tandingan safranin (sel tampak merah muda)
• berwarna merah atau merah mudab di bawah mikroskop
• tidak mempertahankan zat warna metil ungu
• kurang resisten terhadap gangguan fisik
• banyak spesies bakteri gram-negatif yang bersifat patogen, yang berarti mereka berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan dengan komponen tertentu pada dinding sel gram-negatif, terutama lapisan lipopolisakarida (dikenal juga dengan LPS atau endotoksin).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar