free counters

Minggu, 04 Juli 2010

Untuk Rekan-Rekan Perjuangan

Guratan Pena,
Minggu, 4 Juli 2010 –cumioke-



UNTUK REKAN-REKAN SEPERJUANGAN



Hari ini hari Minggu. Dan berhubung lagi gak enak badan, jadi bener-bener bisa tidur siang. Jam 3 kebangun dan mesti bersih-bersih rumah karena kalau ibu pulang dan rumah masih berantakan, bisa ada ceramah dadakan. Hehe..
Abis bersih-bersih rumah, jadi kepikiran mau nulis.. :D



Tulisan ini terinspirasi dari sosok kakak-kakak yang menurut saya berprestasi, juga dari acara-acara kajian dan talkshow yang pernah saya ikuti, dan sedikit pemikiran dari saya. Ada beberapa poin yang saya angkat. Semoga bermanfaat :)


1. Menuntut ilmu itu adalah kemuliaan


Salut buat temen-temen yang masih mau bersusah-susah menuntut ilmu dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Padahal bisa saja kita berhenti belajar , dan menikmati kebebasan. Pak Arif, guru kimia di NF, pernah bilang “Kuliah itu buat cari masalah. Karena pada dasarnya manusia memang suka cari masalah.” Hehe.. bener juga ya.. di SMA udah puyeng sama matematika, fisika, biologi, sejarah, ekonomi , yang materinya seabrek-abrek.. Tapi masih aja mau cari masalah dengan kuliah.. Subhanallah
Buat kamu-kamu yang menuntut ilmu apapun yang bermanfaat, dimanapun, maka bebahagialah.. karena firman Allah :

“……. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Mujadalah : 11)



2. Menghadapi masa-masa baru di dunia perkuliahan


Waktu ikut acara talkshow kemarin, ada tips nih dari Kak Lia (mahasiswa dengan segudang prestasi dari Program Studi Sastra Cina) buat kita-kita yang baru akan masuk dunia perkuliahan , (ada sedikit penambahan dari saya, hehe.. karna saya gak nyatet tips nya secara detail kemarin..)

1. Know Yourself

Saat masuk ke dunia kampus, kita mesti tau betul tentang diri kita, bakat kita, terutama tujuan kita. Kita mesti tau, kita mau apa di kampus. Nah, apakah mau menjadi sosok kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah-pulang) ataukah sosok organisasi angkatan lama (yang kemampuan organisasi dan manajemennya top markotop , tapi IP nya NASAKOM), ataukah mau jadi mahasiswa yang sukses merentas jalan buat dunia akhirat? *ting ting ting* :D



2. Setting Priority and Time Management

Point ke dua, kita mesti mensetting prioritas kita. Misalnya : Kak Lia ini adalah mahasiswa sastra Cina yang senang sama dunia public speaking dan organisasi keislaman. Jadi, ketiga itulah yang jadi prioritas. Sastra Cina, Dunia Debat, dan Organisasi Islam. Beliau konsisten dengan ketiganya. Dan tidak mau menambah kegiatan lain jika keadaannya tidak memungkinkan. Keputusan ini dirasa tepat karena kak Lia mau maju dengan ketiga prioritas ini. Kalau masih sempat dan punya banyak waktu, barulah kegiatan lain ia masukkan ke jadwal. Ini juga mesti didukung dengan manajemen waktu yang tepat dan bijak.


3. Work Hard

Nah, ini juga hal mutlak yang mesti kita lakukan. Ya iyalah, kalo gak mau kerja keras, mana bisa dapet sesuatu yang diinginkan. Hehe.. Dan kerja keras ini mesti diikuti dengan prinsip-prinsip kebaikan ya. Jangan sampai, demi IP 4, kerja kerasnya adalah menyontek. Wow, ini berbahaya buat kualitas generasi kita nih.. Saya pun juga pernah nyontek sewaktu ulangan, hehe.. Tapi ayo saling mengingatkan dan menasihati untuk tidak mengulanginya lagi. Karena menyontek itu korupsi kecil yang berpotensi menegakkan korupsi besar di tanah air. So, ayo sama-sama bahu membahu untuk kerja keras demi tercapainya tujuan kita.


“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (An Najm : 39)



4. Pray and Place Trust to Allah swt



“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (Al Mu’min : 60)



“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.´(Al Baqarah : 186)


3. Menimbang prioritas berlandaskan hukum syara’


Dalam hukum Islam, kita kenal sama hukum yang wajib, sunah, dan mubah.
Nah, yang pertama adalah yang wajib. Kita mesti jadiin ini sebagai prioritas pertama dan utama. Kalo menurut Kak Priastuti (alumni FKUI yang prestasinya buanyak banget, subhanallah…), yang wajib adalah menuntut ilmu dan mengabdikannya untuk umat. Kita sebagai mahasiswa, khususnya UI, yang belajar di pusat negeri, kita pun mesti kritis dengan lingkungan dan menjalankan peran kita sebagai Creator of Change.



4. Peran strategis mahasiswa


# Organisasi dan memperluas gerakan
Kita mesti berkontribusi di masyarakat dengan segenap ilmu, tenaga, dan semua yang kita miliki. Baik secara pribadi, maupun organisasi. Dan memperluas gerakan tidak hanya di organisasi sendiri, tapi turut menggandeng organisasi-organisasi lain untuk mencapai cita-cita yang hakiki.



# Pakar yang menjadi solusi
Mahasiswa mesti kritis dengan masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar, dan harus bisa memberikan dan menjadi solusi kemajuan. Jangan sampai kita puas dengan pencekokan teori di dalam, tapi gak bisa mengaplikasikannya untuk sebuah pengabdian.

Dan hati-hati, jangan sampai sistem pembelajaran yang penuh dan menyibukkan di depan nanti menggerogoti semangat kita untuk menjalankan peran kita.



5. Manajemen waktu


Hati-hati nih buat kita yang bakal sibuk sama segala sesuatu yang kita kejar. Jangan sampai kita kelimpungan menghadapi aktivitas-aktivitas yang bakal menumpuk. Hemm, saya pernah ke rumah seorang teman, Agustina namanya. Ia punya seorang kakak yang juga alumni SMAN39, namanya Kak Raja.

Kakak ini kuliah di jurusan Teknik Elektro dan akan diwisuda sebentar lagi. ;) Waktu saya masuk ke suatu ruangan bersama Agustina, saya melihat ada buku milik Kak Raja yang kebetulan terbuka di depan tempat duduk saya. Dan ternyata itu buku catatan jadwal dan target-target perkuliahan. Mantep banget deh! Bener-bener tertata jadwalnya. Kakak ini menuliskan jadwal-jadwal pertemuan, jadwal kuliah, disertai target-target dan catatan-catatan kecil tentang apa yang uda didapat dan apa yang sedang direncanakan.

Di dinding ruangan pun saya melihat ada kertas yang bahannya plastik gitu. Kertas itu ada gambar tabel kalender. Kak Raja menuliskan kegiatan-kegiatannya secara detail (sampe ditulis alamat dan gedung-gedung tempat kegiatan dilaksanakan, siapa aja yang bakal ditemui, masalah apa yang akan dibahas) di kolom-kolom tanggal yang tertera disana. Rapi banget deh pokoknya! :D



6. Mahasiswa berprestasi yang ideal


Gak mau panjang lebar ah di poin ini.. hehe
Saya kasih contoh aja ya : (tapi ini bukan contoh mutlak, ini cuma patokan sederhana)



-Mahasiswa FT
Pintar : mampu bikin alat canggih sesuai teori

Berprestasi : telah mempertimbangkan segala baik-buruknya alat yang ia buat dan ia mampu menjadikan alat itu sebagai solusi bagi lingkungan dan perbaikan zaman.


-Mahasiswa FK -dokter
Pintar : mampu mendiagnosa penyakit pasien dengan tepat dan membuat resep yang sesuai

Berprestasi : mampu mendiagnosa penyakit pasien dengan tepat dan membuat resep yang sesuai PLUS ia kritis dengan keadaan. Ia mencari tau sebenarnya apa penyebab si pasien bisa sakit. Jika penyebab penyakitnya adalah kemiskinan hingga tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan atau karena kebersihan yang kurang, maka sang dokter mencarikan dan memberikan solusi dan alternatif agar si pasien bisa pulih plus benar-benar sehat dan tidak akan bolak-balik berobat menemuinya karena penyakit ini itu lagi. Salut buat bapak dan ibu dokter yang best banget ini!


Ini cuma contoh.. realita nya? Ayo ciptakan di jurusan masing-masing! 

mohon maaf bila ada kesalahan dan kurang berkenan ^^

1 komentar:

Fadma Hadi mengatakan...

fadma menyukai ini